Melalui
Organisasi Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) MTs Nurul Kamal, Para siswa berpeluang
besar mengembangkan bakatnya dibidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Kali ini
para siswa berhasil membuat robot line follower versi II. Robot ini adalah
robot kedua yang berhasil dibuat siswa setelah membuat versi pertamanya.
Robot line
follower adalah jenis Mobile Robot yang paling mudah dikembangkan oleh siswa,
Khususnya siswa jenjang SMP/MTs. Robot ini memiliki sensor cahaya yang disebut
dengan photodioda. Sensor inilah yang mampu membedakan warna jalan yang dilalui
oleh robot, baik jalan yang berwarna hitam maupun warna putih. Dalam perlombaan
biasanya sang robot tidak hanya sekedar berjalan melalui garis yang sudah
ditentukan, namun juga membawa misi seperti memasukkan bola pingpong untuk
dimasukkan kedalam keranjang.
Robot yang
dibuat siswa MTs Nurul Kamal adalah jenis robot tipe analog, Sehingga tidak
memerlukan pemrograman dalam mengoperasikannya. Sedangkan perbedaan robot versi
I dengan Versi II yang dibuat siswa adalah dari desain mekanik. Pada versi I
desain mekanik menggunakan perbandingan gear 1:3, Sedangkan pada versi II
menggunakan Perbandingan 1:2, Sehingga robot versi II memiliki kecepatan lebih
tinggi.
Salah satu
siswa yang juga sebagai Ketua KIR MTs Nurul Kamal, Abdul Mukmin, Mengatakan
“Sudah dua bulan ini para siswa KIR MTs Nurul Kamal memfokuskan untuk membuat
robot, Robot yang berhasil kami buat sudah dua buah, Dan untuk selanjutnya kami
berencana membuat robot berkaki tipe hexapod”, Ungkapnya, Kamis(25/02). Mukmin
juga menambahkan bahwa robot berkaki yang akan dibuatnya sebisa mungkin terbuat
dari bahan kayu untuk chasisnya.
Pembina KIR
MTs Nurul Kamal,Okmansyah membenarkan apa yang disampaikan siswa bimbingannya
tentang pembuatan robot selanjutnya akan mengarah ke jenis robot berkaki enam
atau yang disebut hexapod. Namun karena keterbatasan pasokan dana, Dimungkinkan
semua chasisnya akan terbuat dari kayu, Ini dilakukan untuk meminimalisir
penggunaan dana, dan desain elektronikanya masih menggunakan tipe analog.
Penulis : Widia Nengsih
Posting Komentar